Evaluasi Penggunaan Antibiotika Profilaksis di Ruang Bedah Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta dan Hubungannya dengan Kejadian Infeksi Daerah Operasi

Lydia Septa Desiyana, Ajoedi Soemardi, Maksum Radji

Abstract


Infeksi daerah operasi (IDO) merupakan salah satu infeksi nosokomial yang menyebabkan morbiditas, mortalitas dan peningkatan biaya perawatan. Faktor resiko terjadinya IDO dapat berasal dari pasien sendiri, lingkungan, operasi dan perawatan pasca operasi. Penggunaan antibiotika profilaksis merupakan salah satu cara menurunkan kejadian IDO.

Dilakukan penelitian di ruang bedah RS. Kanker "Dharmais" dengan metode cross-sectional dan prospektif. Metode pengambilan sampel yang dilakukan adalah total sampling. Data dari seluruh pasien yang menjalani operasi pada 10 April -9 Mei 2008 diambil, kemudian dilakukan pemantauan kejadian IDO sampai dengan 30 hari pasca operasi.

Dari 150 pasien yang menjalani operasi, sejumlah 131 pasien yang dapat dipantau hingga 30 hari pasca operasi. Antibiotika profilaksis digunakan pada 111 dari 131 operasi yang dilakukan (84,73%). Antibiotika yang paling banyak digunakan adalah sefalosporin generasi III, yaitu ceftriaxone (52,25%). 84,68% pasien menerima antibiotika profilaksis tidak tepat waktu dan 81,98% menerima antibiotika profilaksis > 24 jam. IDO terjadi pada 3 dari 131 (2,29%) pasien tersebut. Hasil analisa multivariat menunjukkan lama rawat sebelum operasi merupakan faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian IDO pada penelitian ini (p = 0,031, OR = 3,259).

Antibiotikan profilaksis yang paling banyak digunakan di instalasi bedah RS. Kanker "Dharmais" adalah ceftriaxone, waktu pemberiannya sebagian besar tidak tepat dan digunakan lebih dari 24 jam. Ceftriaxone merupakan antibiotika spektrum luas yang mempunyai efekstivitas terhadap gram positif dan negatif.

Penilaian kesesuaian pemilihan jenis antibiotika profilaksis dilakukan dengan menggunakan data sensitivitas ruangan tahun 2007 dengan hasil bahwa antibiotika profilaksis yang digunakan masih sensitif terhadap bakteri yang ada diruangan ICU, kelas II dan kelas III. Kejadian IDO di RS. Kanker "Dharmais" adalah 2,29%. Hasil analisa bivariat dengan chi-square menunjukkan bahwa sifat operasi, durasi operasi dan lama rawat sebelum operasi mempunyai hubungan bermakna dengan kejadian IDO (p < 0,05). Sementara itu hasil analisa multivariate menunjukkan jumlah hari rawat sebelum operasi merupakan faktor risiko terjadinya IDO.

Kata kunci: antibiotika profilaksis, infeksi luka operasi, operasi.


Full Text: View | Download

DOI: 10.33371/ijoc.v2i4.55

Article Metrics

Abstract View: 1429,
Untitled Download: 1440
             

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2014 Indonesian Journal of Cancer